Buku-buku Sunardian Wirodono: Centhini, 40 Malam Mengintip Sang Pengantin

Jumat, 06 Januari 2012

Centhini, 40 Malam Mengintip Sang Pengantin

Centhini, 40 Malam Mengintip Sang Pengantin (DivaPress, Yogyakarta Cetakan I, Mei 2009, Cetakan II, Agustus 2009, Cetak III, Februari 2010). Buku pertama dari trilogi novel Centhini. Pada novel ini, melulu episode malam pengantin Tambangraras dengan Syekh Amongraga. Sedang buku ke 2, segera menyusul: Centhini, Perjalanan Cinta mengenai episode pencarian Syekh Amongraga oleh Tambangraras dan Centhini, hingga pertemuan dan akhir dari cerita Centhini keseluruhan. Dan, buku ke 3: Cebolang Petualang Jalang, tentang episode awal Serat Centhini dengan tokoh sentralnya Cebolang.

5 komentar:

Unknown13 Januari 2015 pukul 18.15
berapa harga buku ini mas ?
BalasHapus
Balasan
Unknown10 Februari 2015 pukul 11.59
Saya ingin membeli buku ini apa masih ada mas Sunardian. Serat centhini dwi lingua jilid 3 apa sudah keluar. Trims
BalasHapus
Balasan
Unknown10 Februari 2015 pukul 12.01
Saya ingin membeli buku ini apa masih ada mas Sunardian. Serat centhini dwi lingua jilid 3 apa sudah keluar. Trims
BalasHapus
Balasan
Unknown24 Mei 2015 pukul 23.41
sy ingin pesan buku ini mas...
BalasHapus
Balasan
Uslimne30 Juli 2015 pukul 02.41
Apakah buku ini masih tersedia??Kalau masih ada boleh pesan satu buah dan menghubungi saya
BalasHapus
Balasan

Tambahkan komentar

Sunardian Wirodono

Lahir di Yogyakarta, Sabtu Wage, 4 Maret 1961, dari bapak pemain teater tradisional kethoprak dan simbok seorang penjual bunga di Pasar Beringharjo. Mulai gemar menulis sejak duduk di bangku SMP, dan mengasuh majalah dinding sekolah. Pada awalnya menyukai dan menulis puisi, dan sempat menerbitkan dua kumpulan puisi, "Lanskap Kota" (1980) dan "Jakarta 'kan Tenggelam Sebentar Lagi" (1984), namun sejak bekerja di industri televisi di Jakarta (1994-2007 di Indosiar, Prima Entertainment, X-Mall Sindikasi) lebih menyukai menulis novel. Pada tahun-tahun 1978-1994 banyak menulis masalah kebudayaan, politik, sosial di koran dan majalah Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Minat dan perhatiannya ke masalah-masalah sosial dan politik, dan menyenangi masalah komunikasi visual, budaya kontemporer, etnisitas, dan pluralisme. Selama 1980-2007 tinggal dan bekerja di Jakarta, dan mulai 2008 kembali ke tanah kelahiran, Yogyakarta.